Sabtu, 23 Januari 2016

EL NINO DAN LA NINA

fase ketidakteraturan fluktuasi
temperatur muka laut pasififik
sehingga siklus El Nino dan La Nina
bersifat tidak periodik (teratur)
tetapi membentuk pola per 3 atau 4
tahunan. ENSO merupakan asosiasi
dari SO di atmosfir dengan EL Nino
dan La Nina di lautan pasifik. Untuk
mengukur anomali perubahan ini
digunakan SO Indeks dimana
perubahan tekanan udara di kota
Darwin akan berlawanan dengan di
kota Tahiti. Besarnya perbedaan
tekanan udara antara Darwin dan
Tahiti disebut sebagai SO Indeks
(digunakan sebagai indikator
pemantauan El Nino dan La Nina).
Dampak dari terjadinya ENSO akan
terasa di beberapa area di seluruh
dunia, sebagai contoh
menghangatnya ENSO secara
ekstrim akan mengakibatkan
terjadinya kekeringan dibeberapa
bagian daratan Afrika, Asia
Tenggara, Australia dan Brasil serta
banjir di bagian timur daerah
Amerika Selatan dan Utara serta
kawasan Florida, Amerika Serikat.
ENSO memiliki karakteristik antara
lain : tekanan udara turun di
wilayah luas di tengah lautan
Pasifik dan air hangat terbawa oleh
arus equatorial current yang
kemudian terkumpul di pantai Peru
dan Ecuador.
Sementara itu dalam kondisi
normal tekanan udara di Australia
utara dan Indonesia bernilai rendah
sedangkan tekanan tinggi berada di
pantai Peru. Angin diatas Pasifik
membawa hujan ke Australia Utara
dan Indonesia. Untuk ciri-ciri SO
antara lain : angin bertiup lemah
atau tidak sama sekali, angin tropis
bergerak berlawanan arah dan ke
arah timur bukannya ke barat, arah
tekanan atmosfer terbalik
(dikondisikan area yang biasa
mengalami kekeringan tiba-tiba
mengalami banjir begitu juga
sebaliknya) serta terjadinya osilasi
seperti gelombang besar dalam
kurun waktu 3-5 bulan. El Nino
merupakan fasa hangat dari SO
sedangkan La Nina merupakan fasa
dingin dari SO. El Nino merupakan
fenomena naiknya temperatur
permukaan laut sepanjang pantai
Ecuador dan Peru, 2 – 5o C di atas
rata-rata. El Nino biasanya terjadi
pada akhir Desember sampai
beberapa minggu atau bulan.
Namun dapat pula terjadi dalam
waktu yang lama, misalnya tahun
1991 sampai 1995. Beberapa indikasi
perubahan alam yang merupakan
tanda-tanda awal El Nino, antara lain
:
1. Naiknya tekanan udara di atas
Samudra Hindia, Indonesia dan
Australia.
2. Turunnya tekanan udara di
Tahiti, bagian timur dan tengah
Samudra Pasifik.
3. Angin di selatan Pasifik
melemah, bahkan berbalik arah ke
timur.
4. Munculnya air hangat di sekitar
perairan Peru.
Sedangkan terjadinya La Nina
memiliki karakteristik sebagai
karakteristik suhu permukaan laut
turun di bawah rata-rata di sekitar
Amerika Selatan sampai “garis
kalender” dimana angin di atas
Pasifik bertiup dari timur ke barat
dengan sangat kencang, air dingin
terkumpul di timur dan tengah
Pasifik. Pola kemunculan El Nino
dan La Nina dapat digambarkan
dalam grafik sehingga prediksi
kemunculan dapat dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar